Percaya tidak percaya, awalnya saya mengira bahwa semua pekerja yang menggunakan knowledge sebagai alat untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan nya adalah seorang knowledge worker. Namun beberapa tulisan membuat saya ragu..
Menurut Debowski (2006), knowledge worker merupakan pekerja yang sebagian bsear waktunya digunakan untuk membuat, menerapkan, dan menyampaikan knowledge ke pekerja lainnya. Knowledge worker sangat mengandalkan pengetahuan individu dalam permasalahan dan situasi yang timbul. Pekerjaan knowledge worker adalah mencari informasi baru yang dapat memperbaharui pengetahuan mereka, dan menggabungkan dan memproses informasi untuk mengasilkan output baru.
Artinya, knowledge worker merupakan pekerja yang didedikasikan untuk mencari, memproses, dan menyebarkan pengetahuan baru bagi organisasi. Tidak heran jika kita menyebut mereka lebih memakai otak ketimbang otot untuk menghasilkan sesuatu untuk organisasi.
Apa yang menjadi peranan dari Knowledge Worker? Wikipedia menjabarkan bahwa Kowledge Worker mempunyai beberapa peranan, yaitu:
– Menganalisa data untuk menciptakan hubungan antara data tersebut
– Menilai input untuk mengevaluasi prioritas
– Mengidentifikasi dan menganalisa trend
– Membuat koneksi dari data data yang ada
– Mengerti sebab dan akibat yang ada
– Kemampuan untuk melakukan brainstorm dan drill down terhadap suatu ha
– Menciptakan kemampuan baru
– Membuat atau memperbaharui strategi
Oleh karena itu, knowledge worker dapat memiliki (dan bahkan menciptakan dan memperbaharui) Pengetahuan yang dimiliki organisasi (organizational knowledge), yaitu :
- Know how. Pengetahuan mengenai bagaimana mengaplikasikan knowledge itu sendiri untuk menyelesaikan tugas yang kompleks yang membutuhkan analisa dan strategi, seperti sebuah penelitian, testing, pengembangan, dan inovasi.
- Know who. Pengetahuan mengenai individu, grup, maupun unit organisasi yang dapat menjadi sumber pengetahuan, dan metode bagaimana berhubungan dengan mereka.
- Know what. Yaitu pengetahuan mengenai karakteristik, fitur, dan kegunaan sumber daya , sistem, mapun proses yang dapat ditemui dalam organisasi
- Know why. Kemampuan untuk mengevaluasi dan melakukan review terhadap alternatif yang ada untuk mendapatkan solusi yang terbaik
- Know where. Kemampuan untuk mengidentifikasi, mengevaluasi dan mengakses sumber knowledge yang ada
- Know when. Pengetahuan untuk mengaplikasikan strategi yang dapat menyeimbangkan aktivitas, permintaan, dan kebutuhan, dan project yang beragam
- Know if. Pengetahuan untuk membayangkan, melakukan percobaan, mengantisipasi kemungkinan yang terjadi di masa mendatang terhadap suatu opsi sebelum opsi tersebut diimplementasikan
Dari penjabaran di atas, mana yang bisa kita golongkan sebagai knowledge worker? Berdasarkan point yang telah disebutkan, berarti pekerjaan yang melibatkan penciptaan, pengelolaan, dan penyebaran knowledge merupakan knowledge worker. Artinya, pekerjaan seperti programmer, system analyst, research and development, dosen, peneliti, guru, ilmuwan, dan dokter merupakan knowledge worker. Pekerjaan seperti buruh pabrik, satpam, klerk, petugas adiministrasi dan petugas adiministrasi bukanlah knowledge worker.
Hal ini berarti orang yang menggunakan knowledge untuk melakukan aktivitasnya bukanlah knowledge worker, melainkan knowledge user.
(mohon komentar dan saran untuk tulisan ini dari para pembaca 😀 )