Posts Tagged ‘marketing’

Konsep mengenai Attention Economy telah kita bahas sebelumnya. Pengaplikasian konsep ini tentunya tidak lepas dari dunia pemasaran, karena berhubungan dengan bagaimana konsumen dapat mencurahkan perhatian nya pada website kita. Berikut terdapat beberapa kumpulan hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan pemasaran dengan atensi (attention). Hal hal tersebut berpusat pada bagaimana memberikan informasi atau isi yang sesuai dengan yang dicari oleh pengguna internet.

1.  Melakukan perubahan strategi pemasaran, dari pemasang iklan menjadi content generator (pencipta informasi dan pengetahuan) yang dapat dengan mudah disebar dan dibagikan oleh pengguna internet. Semakin banyak content yang dihasilkan dan dibagikan, produk atau website tersebut akan semakin diketahui oleh pengguna internet dan search engine. Dan setiap kali orang mencari sesuatu, website tersebut akan mendapat list paling atas. Hal yang dapat membantu terlaksananya hal ini adalah:

  • Buatlah keyword, message atau content yang relevan dengan judul yang ada. Terkadang banyak informasi yang ditulis tidak relevan dengan isi informasi itu sebenarnya. Ketika pengguna internet mencoba mencari informasi tersebut pada search engine, informasi tersebut tidak akan ditemukan, karena tidak mempunyai keyword yang relevan dengan apa yang dicari.
  • Hal lain yang dapat digunakan adalah dengan menggunakan prioritasi dan front loading. Hal ini berhubungan dengan penempatan kata keyword atau link. Prioritasi berarti hal yang ingin kita tampilkan lebih menonjol akan kita taruh di tempat yang lebih mudah dilihat, misalnya posisinya lebih di atas. Front loading merupakan cara penulisan dengan menempatkan keyword atau link di depan informasi, sehingga orang tidak perlu membaca informasi tersebut sebelum mengetahui link atau keyword tersebut. Selain menarik perhatian pengguna Internet, hal ini juga akan menarik perhatian search engine.
  • Dalam penulisan informasi atau berita yang ada, untuk mendapatkan perhatian dari pengguna, anda dapat melakukan langkah langkah berikut:
  1. Menggunakan piramida terbalik. Ide yang lebih penting akan ditaruh di awal penulisan, sehingga perhatian pengguna atau pembaca tidak akan hilang.
  2. Menghilangkan kata kata yang tidak perlu. Semakin banyak kata-kata yang tidak perlu, semakin rendah  perhatian yang akan diberikan oleh pengguna atau pembaca.
  3. Melakukan layering pada penulisan. Inti dari informasi dijelaskan pada halaman pertama. Jika terdapat detil mengenai informasi, maka dibuat link untuk hal tersebut. Hal ini untuk mengurangi detil informasi yang tidak penting dalam satu halaman yang sama.
  4. Buatlah headline yang menarik perhatian pembaca.
  • Berikanlah hal yang baru untuk dimuat. Hal hal yang terus terupdate dan selalu diperbaharui akan membuat orang memberikan perhatian nya lebih lama.

2. Mengimplementasikan teknologi untuk menghasilkan Service yang dapat dipakai oleh pengguna Internet. Hal ini akan ditukar dengan atensi dari pengguna internet itu sendiri.

  • Personalisasi Web. Menurut ibm.com, Personalisasi Web merupakan suatu proses mengumpulkan dan menyimpan informasi tentang lokasi pengunjung, meneliti informasi, dan berdasarkan pada analisa, mengirimkan informasi yang tepat kepada masing-masing pengunjung di waktu yang tepat, sehingga personalisasi merupakan suatu upaya untuk memberikan layanan dalam bentuk aplikasi dan informasi yang disesuaikan dengan minat, peran, dan kebutuhan pengunjung web. Personalisasi Web dikategorikan ke dalam beberapa model, dari yang paling sederhana sampai yang kompleks, yaitu:
    1. Memorization.  Seperti namanya model ini merupakan sebuah bentuk personalisasi yang digunakan untuk mengingat atau menyimpan informasi dari pengunjung, sebagai contoh informasi mengenai data pengunjung seperti nama, umur, waktu berkunjung yang disimpan dalam cookies atau session yang disimpan di dalam web server. Informasi-informasi tersebut nantinya akan dijadikan pijakan situs web dalam memberikan informasi kepada pengunjung tersebut pada kesempatan lain.
    2. Customization. Customization merupakan sebuah bentuk personalisasi dengan mengambil input dari informasi pengunjung pada saat melakukan registrasi, kemudian data tersebut digunakan untuk melakukan customisasi struktur dan isi halaman web.
    3. Guidence or Recommender System. Model personalisasi ini memberikan rekomendasi kepada pengunjung sesuai dengan minat dan selera pengunjung.
    4. Task Performance Support. Model ini melibatkan client-side system dengan bantuan perangkat lunak yang akan membantu pengunjung dalam menelusuri halaman web sesuai dengan informasi yang diinginkan.
    • RSS Feed. RSS digunakan secara luas oleh komunitas weblog untuk menyebar ringkasan tulisan terbaru di jurnal, kadang-kadang juga menyertakan artikel lengkap dan bahkan gambar dan suara. Sekitar tahun 2000, penggunaan RSS meluas di berbagai penerbitan berita, termasuk ReutersCNN, dan BBC. RSS digunakan pada hampir semua situs berita atau weblog, dengan berbagai tujuan pemasaran, press release, laporan reguler produk, atau aktivitas lain yang membutuhkan pemberitahuan periodik dan tentunya publikasi. Feed merupakan sebuah program komputer yang dikenal sebagai pembaca umpan (feed reader) yang bertindak sebagai pengumpul. Program ini mengecek situs yang menyediakan RSS dan menampilkan berbagai artikel baru yang ditemukan. Tenggang waktu dan siklus pengumpulan RSS biasanya dapat diatur oleh penggunanya. Program pengumpul dapat berupa program komputer atau sebuah layanan web yang tersedia online. Program pengumpul RSS di komputer biasanya berupa aplikasi (software) sendiri yang harus dipasang di komputer sebelum dapat digunakan. Program ini tersedia untuk berbagai jenis sistem operasi dengan harga bervariasi. Ada juga program pengumpul RSS yang gratis. Program pengumpul di web tidak memerlukan pemasangan dan pengaturan, kita dapat melihat dan mengecek RSS kita di mana saja, dengan syarat adanya browser dan koneksi internet. Beberapa layanan pengumpul RSS juga menyediakan penggabungan dan juga pencarian. Sebuah web yang menyediakan umpan RSS biasanya mempunyai link dengan sebuah tombol bertuliskan XML () atau RSS (). Namun disarankan menggunakan RSS daripada XML agar tidak membuat kerancuan (sebab setiap RSS adalah XML, tapi tidak tiap XML itu RSS).

    Saat ini, persaingan melalui media digital, terutama melalui internet sudah sangat ketat. Jika kita mencari suatu hal di dunia maya dengan menggunakan search engine, tentunya akan sangat banyak rekomendasi yang timbul dari hasil pencarian tersebut. Mungkin kita akan memilih urutan teratas dari hasil pencarian tersebut, atau kita akan mencari satu persatu. Saat kita mencari satu persatu, rata2 kita mencari tidak akan lebih dari beberapa menit sampai kita berpindah ke sumber lain. Dari hal ini, kita dapat melihat bahwa betapa sulitnya mendapatkan perhatian dari konsumen dalam dunia maya. Hal ini membawa pemahaman mengenai attention econmy, yang akan kita bahas berikut ini, dan tentunya akan bersambung ke pengertian lain pada post post berikutnya.

    Istilah Attention Economy sudah mulai dibicarakan sejak tahun 1971 oleh Herbert Simon, yang mengatakan bahwa “kelimpahan informasi akan menciptakan keterbatasan perhatian dan kebutuhan untuk mengalokasikan perhatian tersebut secara efisien terhadap kelimpahan sumber informasi yang dapat mengkonsumsinya”. Istilah ini terus berkembang dan menjadi populer. Penulis buku seperti Davenport dan Beck membahas Attention Economy dalam buku mereka, The Attention Economy: Understanding the New Currency of Business (Harvard Business School Press, 2001).

    Masalah sulitnya mendapatkan perhatian (attention scarcity) memberikan dampak yang besar bagi website yang memberikan informasi, seperti website yang berhubungan dengan berita, blog, search engine, bahkan online retail (toko online). Kemungkinan para pengguna internet untuk meninggalkan website mereka jika tidak menemukan hal yang mereka cari sangatlah besar. Jika seseorang masuk ke dalam sebuah website dengan tujuan mencari sesuatu (informasi atau keterangan mengenai sesuatu hal) dan menemukan bahwa website tersebut tidak menarik atau tidak memiliki hal yang mereka cari, maka tentunya sang pencari informasi tersebut akan segera meninggalkan website tersebut dan akan langsung mencari website lain yang memiliki hal yang ia cari, karena waktu yang dimiliki orang tersebut tidak banyak dan ia tidak mau menghabiskan waktunya di website tersebut. Ada beberapa hal yang dapat kita tarik dari contoh ini, yaitu:

    • Pengguna internet akan kehilangan waktu untuk mencari informasi yang ternyata tidak didapatkannya dalam website tersebut
    • Sang pemilik website tidak mendapatkan perhatian dari pengguna internet, dan kehilangan kesempatan untuk menawarkan website nya (terutama jika terdapat iklan dalam website tersebut, sang pemilik website akan kehilangan kesempatan iklan nya dibaca atau di’klik’ oleh pengguna internet tersebut

    Seperti yang dapat kita lihat pada gambar di atas, tujuan dari Attention Economy adalah memberikan informasi, bantuan, atau hal yang dibutuhkan oleh para pengguna internet dan sebagai gantinya (trade off) adalah berupa perhatian dan waktu yang dicurahkan oleh pengguna internet untuk tinggal dan menggunakan jasa website tersebut. Semakin lama seseorang berada atau “berselancar” di sebuah website, maka semakin besar kemungkinan orang itu membeli sesuatu yang ditawarkan oleh website tersebut, atau iklan yang ada pada website tersebut.  Dalam hal ini, sang pengguna internet merasa senang karena kebutuhan nya terpenuhi, dan para pemilik website akan merasa senang karena barang atau iklan yang ditawarkan dibeli oleh pengguna internet.

    Salah satu komponen yang sangat menentukan besarnya perhatian yang diberikan oleh pengguna internet adalah relevansi. Selama pengguna internet melihat isi dari website sesuai atau relevan dengan apa yang dicarinya, maka orang tersebut akan tetap berada di website tersebut dan mencurahkan perhatiannya pada website tersebut, dan semakin lama pengguna internet berada pada sebuah website, maka semakin besar pula kesempatan website itu untuk menawarkan jasa atau barang kepada pengguna internet tersebut.

    Lalu bagaimana caranya kita menyajikan informasi yang relevan bagi para pengguna internet? Hal ini dapat dipenuhi dengan 2 cara:

    • Menggunakan recommendation engines
    • Mengenal pengguna internet tersebut dengan cara mengetahui history browsing, buku yang disukai, musik yang didengarkan, dan hal-hal personal lainnya. Semakin banyak informasi personal yang ada, semakin baik sebuah website dapat menyajikan informasi yang relevan.

    Komponen lain dari Attention Economy adalah privacy. Tantangan yang ada dalam hal ini adalah bukan saja bagaimana caranya untuk melindungi data pemakai internet, namun bagaimana caranya agar pengguna internet mengendalikan informasi pribadinya.