Green Computing

Posted: Mei 10, 2010 in Teknologi
Tag:, ,

Green Computing adalah studi dan praktek mengenai bagaimana cara memakai sumber daya yang efisien untuk melakukan komputerisasi. Cikal bakal Green Computing dimulai pada tahun 1992. Saat itu US Environmental Protection Agency merelease program Energy Star, yaitu program promosi dan penghargaan bagi penerap efisiensi energi pada teknologi monitor, pengontrol iklim, dan teknologi lain.Green Computing kemudian muncul sebagai istilah, khususnya merujuk ke bagaimana kita bisa efisien dalam konsumsi energi pada penggunaan produk computing. Landasan pergerakannya adalah kebutuhan akan economic viability (keberlangsungan hidup), social responsibility (tanggung jawab sosial) dan environmental impact (pengaruh lingkungan).Dengan menjalankan Green Computing, diharapkan  pemakaian energy untuk menjalankan IT dapat lebih kecil, sehingga dapat mencegah kerusakan lingkungan. Karena isu ini sangatlah besar, bahkan laporan Gartner tentang 10 teknologi strategis tahun 2008 (10 most strategic technologies for 2008), menempatkan isu teknologi Green Computing di nomor urut pertama.

Pada post ini, akan dibicarakan mengenai pendekatan green computing yang bisa dilakukan dalam perusahaan.  Untuk hal yang dapat dilakukan secara pribadi, akan dipublish pada post berikutnya 😀

Ada beberapa pendekatan yang bisa dilakukan untuk melaksanakan Green Computing. Pendekatan pendekatan tersebut antara lain:

Efisiensi Algoritma.

Efisiensi algoritma adalah bagaimana menggunakan suatu sumber daya yang efisien dalam menjalankan sebuah perintah atau algoritma.  Green Computing menekankan efisiensi algoritma untuk pembuatan program, agar sumber daya yang dipergunakan menjadi lebih kecil dan berujung pada penghematan sumber daya. terdapat 2 pendekatan mengenai efisiensi algoritma, yaitu:

  • Kecepatan dalam menjalankan suatu perintah atau algoritma dengan benar. Hal ini dipengaruhi oleh : Banyaknya langkah pemrograman, Besar dan jenis input data, Jenis operasi, Komputer dan kompilator yang ada
  • berapa besarnya memori yang digunakan untuk menjalankan algoritma tersebut. Banyaknya langkah yang digunakan dan jenis variabel data yang dipakai dalam suatu algoritma akan sangat mempengaruhi penggunaan memori. Dalam hal ini, diharapkan dapat memperkirakan seberapa banyak kebutuhan memori yang diperlukan selama proses berlangsung hingga proses selesai dikerjakan. Dengan demikian, dapat disiapkan storage yang memadai agar proses suatu algoritma berjalan tanpa ada hambatan atau kekurangan memori.

Cara untuk mencegah penggunaan algoritma yang tidak baik adalah sebagai berikut:

  1. menyesuaikan bahasa pemrograman, tipe, dan alat tempat program berada dengan kebutuhan yang ada
  2. Mengurangi langkah langkah dan operator yang tidak perlu dalam pembuatan program
  3. Menggunakan Teknik Umum untuk meningkatkan efisiensi pengerjaan algoritma, seperti menggunakan Indexed array atau binary search
  4. Penggunaan Dependency Tree dan Spreadsheet
  5. Menggunakan cara yang lebih baik dalam mencari  String. Misalnya dengan menggunakan Declarative Notation
  6. Menggunakan Hot Spot Analyzer untuk mengetahui tempat tempat dengan performance yang kurang baik (memakan waktu lama untuk dikerjakan) dengan tujuan memperbaiki titik-titik lemah tersebut
  7. Melakukan Benchmarking untuk membandingkan performa program dengan program yang terdahulu atau program yang lebih baik
  8. Menggunakan Compiled language  daripada Interpreted Languange
  9. Melakukan Optimasi pada Compiler atau menggunakan Just In Time Compiler

Virtualisasi

merupakan penggabungan beberapa (dua atau lebih) physical system kedalam sebuah physical system yang lebih besar dan lebih cepat. Setiap image system berisikan sistem operasi dan aplikasi pendukungnya, dan setiap image memiliki sistem operasi yang sama atau sistem operasi yang berbeda.

Mesin virtual sebenarnya bukan merupakan hal yang baru dalam dunia komputer. Virtual machine biasanya dihunakan untuk pembagian hardware yang sama yang diakses banyak program atau untuk memungkinkan perangkat lunak agar lebih portabel di antara berbagai jenis sistem operasi.

Terminal Server

Terminal Server merupakan sebuah teknologi yang memungkinkan beberapa komputer untuk mengakses server secara langsung, dimana semua proses terjadi di dalam server sedangkan computer yang terkoneksi bisa menikmati operating system, storage, bahkan device yang ada pada server tersebut. Jika konsep ini digabungkan dengan menggunakan thin client (yang memiliki penggunaan energy 8 kali lebih kecil), maka eifisiensi energy akan dapat ditingkatkan

Power Management

Untuk menurunkan pemakaian energy pada computer, terdapat fasilitas Power Management yang memungkinkan operating system untuk mengkases aspek aspek yang berhubungan dengan power saving dari hardware yang ada di computer tersebut. Hal ini memungkinkan system untuk mematikan komponen secara otomatis, seperti monitor dan hard drive setelah waktu tertentu. Contoh yang paling bisa kita lihat adalah hibernate, dimana sebagian besar komponen (Processor dan RAM) dimatikan.  Komponen yang dapat ditekan penggunaan energinya adalah:

  1. Power Supply. Power Supply biasanya mempunyai nilai efisiensi antara 70-75%. Untuk menghemat energy, Energy Star (standard efisiensi) menstandardkan Power Supply agar mempunyai efisiensi minimal 80%
  2. Storage. Solid State Drive mempunyai tingkat konsumsi yang rendah ketimbang hard disk. Mengurangi konsumsi listrik untuk storage yang besar sembari tetap membuat penyimpanan nya bersifat online adalah sasaran dari penelitian para ahli saat ini
  3. Video Card. Video Card dengan kemampuan yang tinggi adalah komponen yang paling banyak memakai energy listrik pada sebuah computer. Untuk itu, gunakanlah VGA on board dan VGA yang mempunyai standar GPU untuk performance per watt
  4. Display (monitor). Untuk monitor, pakailah monitor LCD yang memiliki penggunaan listrik lebih rendah daripada monitor CRT , atau sekalian memakai monitor LED
  5. Operating System. Operating System dapat memberikan akses kepada power management. Microsoft (contohnya), memberikan akses power management kepada user. Bahkan dalam Windows Vista, power management dapat diatur secara sentral oleh system administrator

Produk dan Material

Dengan meningkatnya kesadaran akan Green Computing, sebuah standar diperlukan untuk memandu perusahaan-perusahaan hingga perorangan dalam memilih perangkat komputer. Untuk itu, dibentuklahEPEAT (Electronic Product Environmental Assessment Tool)untuk membandingkan produk-produk digital berdasarkan dampaknya terhadap lingkungan. Selain itu, EPEAT juga menjadi panduan yang jelas dan konsisten bagi produsen digital.

Standar ini membagi produk menjadi tiga kategori, bronze untuk produk yang mencapai semua standar utama, silver untuk produk yang mencapai semua standar utama dan 50% standar pilihan, serta gold untuk produk yang mencapai semua standar utama dan 75% standar pilihan. Standar yang diatur adalah:

  1. Standar Materi. Sebuah produk digital harus meminimalisir penggunaan materi yang dapat merusak lingkungan. Materi ini termasuk cadmium, merkuri, timah, hexavalent chromium, dan materi penghambat api yang mengandung bromin. Baterai harus bebas dari timah, cadmium, dan merkuri. Produk juga tidak diperbolehkan mengandung polyvinyl chloride (PVC) kecuali kabel-kabel dan sambungan-sambungan dengan berat kurang dari 25 gram
  2. Standar Daur Ulang.  Sebuah produk minimal harus dapat didaur ulang sebesar 65%. Produsen harus memberikan petunjuk bagi pengguna tentang materi-materi yang membutuhkan penanganan daur ulang khusus. Materi plastik pada produk digital harus dapat didaur ulang sebanyak 5 – 25% kecuali panel sirkuit dan kemasan produk, materi plastik ini juga harus ditandai dengan identifikasi standar ISO. Materi logam harus dapat dipisahkan dengan mudah dari materi plastik. Produk tidak boleh mengandung pelapis atau cat yang tidak dapat didaur atau dipakai ulang
  3. Standar Usia. Produk harus memiliki setidaknya tiga tahun garansi atau layanan servis. Semua komputer pribadi dan laptop harus dapat diupgrade dengan produk-produk yang mudah dicari masyarakat, seperti memory drive, chip, dan card harus dapat diganti atau diperluas. Hal ini juga berarti produk komputer pribadi dan laptop harus memiliki desain yang memungkinkan upgrade komponen-komponen utama. Sparepart harus tersedia selama lima tahun dari masa pembelian dan pembeli harus diberi tahu bagaimana caranya mendapatkan sparepart tersebut
  4. Konservasi Energi. Produk yang sesuai harus memenuhi standar terbaru U.S ENERGY STAR. Produk ini juga harus dapat dipasangkan setidaknya satu jenis aksesoris penghemat energi
  5. Pernyataan Publik. Produsen harus mendemonstrasikan pada publik bahwa produknya ramah lingkungan sesuai dengan standar ISO 14001, dan akan lebih baik lagi bila perusahaannya juga dapat memenuhi dan mendemonstrasikan salah satu dari kriteria ISO 14001, European EMAS atau U.S. EPA Performance Track. Produsen juga diharuskan untuk membuat laporan yang memenuhi tiga standar U.S EPA Performance Track atau Global Reporting Initiative (GRI) Sustainability Reporting Guidelines (2002)
  6. Kemasan. Material yang digunakan untuk kemasan harus ditulis. Kemasan tidak boleh mengandung logam berat, kecuali untuk keperluan mendaur ulang isi. Materi yang dapat didaur ulang harus dicantumkan pada kemasan, berikut pula persentasinya jika ada. Materi yang tidak dapat didaur ulang, harus dapat dipisahkan dengan mudah dari kemasan. Dianjurkan setidaknya 90% dari kemasan harus dapat didaur ulang atau dijadikan pupuk. Kemasan sebaiknya mengikuti anjuran dari U.S. EPA Comprehensive Procurement. Selain itu juga dianjurkan agar perusahaan menyediakan jasa gratis yang menerima kemasan untuk didaur ulang atau ditukar dengan suatu produk hasil daur ulang

Tinggalkan komentar